Senin, 11 Mei 2015

Jenis-Jenis Rumah Adat Di Seluruh Indonesia

WELCOME TO INDONESIAN
SELAMAT DATANG DI INDONESIA!,YUK! KITA MENGETAHUI RUMAH-RUMAH ADAT DI INDONESIA BERSAMA BLOGGERNYA RAY.
Rumah Krong Bade adalah rumah adat dari Nanggroe Aceh Darussalam. Rumah Krong Bade juga biasa dikenal dengan nama rumoh aceh. Rumah ini mempunyai tangga depan yang digunakan bagi tamu atau orang yang tinggal untuk masuk di dalam rumah. Rumah Krong Bade saat ini sudah jarang dipakai karena hampir sebagian banyak masyarakat aceh memilih untuk tinggal di rumah modern. Hal ini dikarenakan harga pembangunan rumah modern jauh lebih murah dibandingkan dengan Rumah Krong Bade.


Rumah Bolon adalah rumah adat dari suku Batak yang ada di Indonesia. Rumah Bolon berasal dari daerah Sumatera Utara. Rumah Bolon adalah simbol dari identitas masyarakat batak yang tinggal di Sumatera Utara. Pada zaman dahulu kala,Rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 Raja yang tinggal di Sumatera Utara.

13 Raja Tersebut Adalah:

-Raja Ranjinman
-Raja Nagaraja
-Raja Batiran
-Raja Bakkaraja
-Raja Baringan
-Raja Bonabatu
-Raja Rajaulan
-Raja Atian
-Raja Hormabulan
-Raja Raondop
-Raja Rahalim
-Raja Karel Tanjung DAN
-Raja Mogam

Ada beberapa jenis Rumah Bolon dalam masyarakat Batak yaitu:

-Rumah Bolon Toba
-Rumah Bolon Simalungun
-Rumah Bolon Koro
-Rumah Bolon Mandailing
-Rumah Bolon Pakpak DAN
-Rumah Bolon Angkola

Setiap rumah mempunyai ciri khasnya masing-masing. Sayangnya,Rumah Bolon saat ini jumlah tidak terlalu banyak sehingga beberapa jenis Rumah Bolon bahkan sulit ditemukan. Saat Ini,Rumah Bolon adalah salah satu objek wisata di Sumatera Utara. Rumah Bolon adalah salah satu budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Rumah Gadang adalah nama untuk rumah adat Minagkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di Provinsi Sumatera Barar,Indonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjuang.

Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan,Malaysia. Namun tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini,hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai Nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minagkabau.
Rumah Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja Di Sulawesi Barat. Atapnya melengkung menyerupai Perahu, Terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur.Rumah Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan Mayat. Rumah Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Rumah Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan Rumah Tongkonan terdapat lumbung padi yang disebut 'alang'. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa'bare' allo) yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.
Rumah Lopo adalah rumah adat yang terdapat di daerah Nusa Tenggara Timur. Rumah ini menjadi salah satu rumah adat dari suku Abui yang berada di Kabupaten Alor. Rumah Lopo juga dianggap sebagai rumah serbaguna karena rumah ini memiliki banyak kegunaan.

Rumah Lopo terbuat darri Bambu dan Alang-Alang. Bambu digunakan sebagai lantai dari Rumah Lopo,sedangkan alang-alang sebagai atap dari rumah lopo. Rumah Lopo berbentuk seperti Piramida. Rumah ini ditopang oleh beberapa tiang penyangga yang terbuat dari Kayu. Rumah Lopo tidak memiliki dinding. Rumah Lopo memiliki dinding. Rumah Lopo memiliki ruangan dengan tiga tingkat. Setiap tingkat memiliki fungsinya masing-masing. Tingkat dasar berfungsi sebagai ruang istirahat sekaligus dapur. Tingkat dua berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan. Tingkat paling atas berfungsi sebagai gudang yang dapat digunakan apabila persediaan makanan terlalu banyak di tingkat dua. Rumah Lopo terbagi atas dua jenis yaitu Rumah Kolwat dan Rumah Kanuruat. Anak-anak dan perempuan dimungkinkan untuk masuk ke dalam Rumah Kolwat,sedang Rumah Kanuarat hanya bisa dimasuki oleh kalangan tertentu saja.
Rumah Lontiok adalah rumah adat yang berada di daerah Riau. Rumah ini merupakan rumah yang ditinggali oleh masyarakat Kampar. Rumah Lontok juga dikenal dengan nama rumah pencalang. Rumah Liontik adalah rumah yang mempunyai ciri seperti rumah panggung. Kata Lontiok dalam Bahasa Indonesia yaitu lentik. Kata Lontiok ini menunjuk kepada bentuk Rumah Lontiok yang melengkung atau bengkok. Rumah Lontiok adalah salah satu Budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Rumah Lontiok saat ini sudah mulai jarang ditemukan karena sudah mulai termakan usia dan sudah mulai terlihat tidak terawat. Salah satu Rumah Lontiok yang sudah tidak terawat lagi terletak di Dusun Pulau Belimbing Desa Sipungguk. Namun,Rumah Lontok masih dpat menjadi objek wisata yang menarik.

Terima Kasih Blog Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar